Kunjungan ke Pabrik Minuman Garuda Food.
Kunjungan ke Pabrik Minuman Garuda Food
Kunjungan ke Pabrik Minuman Garuda Food memberikan pelajaran penting tentang peran negara dalam menciptakan iklim investasi yang sehat dan efisien. Pabrik ini dibangun di luar kawasan industri, dan kondisi tersebut menunjukkan bagaimana pemerintah belum sepenuhnya menjalankan prinsip good governance dalam mendukung sektor industri. Tanpa berada di kawasan industri, investor seperti Garuda Food harus menanggung sendiri beban yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi. Mereka harus membeli tanah sendiri—yang belum tentu bebas dari masalah, bahkan bisa saja terkena rencana jalan tol. Selain itu, mereka juga harus membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sendiri, serta mengebor air tanah karena tidak tersedia jaringan air bersih.
Kondisi ini tidak hanya menambah beban biaya dan waktu, tapi juga menghambat efisiensi produksi dan menurunkan daya saing produk di pasar global. Idealnya, pemerintah menyediakan kawasan industri terintegrasi: tanah milik negara yang siap pakai, lengkap dengan IPAL komunal, jaringan air bersih, dan infrastruktur pendukung lainnya. Dengan begitu, investor bisa langsung fokus pada pembangunan dan produksi. Hasil akhirnya: harga barang lebih kompetitif, ekspor meningkat, dan lapangan kerja tercipta.
Kehadiran negara dalam bentuk kebijakan yang pro-investasi dan infrastruktur yang siap pakai bukan sekadar fasilitas, melainkan bagian dari tanggung jawab untuk menciptakan ekosistem industri yang sehat, berkelanjutan, dan berorientasi masa depan.